Kepada Siapa engkau Mengeluh
_Al Kisah.., pada suatu hari Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi membeli buah semangka untuk istrinya. Saat disantapnya ternyata buah semangka tersebut terasa hambar._
_Dan sang isteri pun marah._
_Syeikh al-Imam Syaqiq menanggapi dengan tenang amarah istrinya itu, setelah selesai di dengarkan amarahnya, beliau bertanya dengan halus :_
_"Kepada siapakah kau marah wahai istriku?_
_Kepada pedagang buahnya kah? atau kepada_ _pembelinya? atau kepada petani yang menanamnya?__ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu?"_
_Tanya Syeikh al-Imam Syaqiq_
_Kepada pedagang buahnya kah? atau kepada_ _pembelinya? atau kepada petani yang menanamnya?__ataukah kepada yang Menciptakan Buah Semangka itu?"_
_Tanya Syeikh al-Imam Syaqiq_
_Istri beliau terdiam._
_Sembari tersenyum., Syeikh Syaqiq melanjutkan perkataannya :_
_"Seorang pedagang tidak menjual sesuatu kecuali yang terbaik..._
_Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..!_
_Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!_
*_Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"_*
_Seorang pembeli pun pasti membeli sesuatu yang terbaik pula..!_
_Begitu pula seorang petani, tentu saja ia akan merawat tanamannya agar bisa menghasilkan yang terbaik..!_
*_Maka sasaran kemarahanmu berikutnya yang tersisa, tidak lain hanya kepada yang Menciptakan Semangka itu..!"_*
_Pertanyaan Syeikh al-Imam Syaqiq menembus ke dalam hati sanubari istrinya. Terlihat butiran air mata menetes perlahan di kedua pelupuk matanya...._
_Syeikh al-Imam Syaqiq al-Balkhi pun melanjutkan ucapannya :_
_"Bertaqwalah wahai istriku...Terimalah apa yang sudah menjadi Ketetapan-Nya. Agar Allah SWT memberikan keberkahan pada kita”_
_Mendengar nasehat suaminya itu...Sang istri pun sadar, menunduk dan menangis mengakui kesalahannya dan ridho dengan apa yang telah Allah Subhanallohu Wa Ta'ala tetapkan."_
_Pelajaran terpenting buat kita adalah bahwa :_
*_Setiap keluhan yg terucap sama saja kita tidak ridho dengan ketetapan Allah SWT, sehingga barokah Allah jauh dari kita._*
_Karena Barokah bukanlah serba cukup dan mencukupi saja, akan tetapi_
*_barokah ialah bertambahnya ketaatan kita kepada Allah SWT dengan segala keadaan yang ada, baik yang kita sukai atau sebaliknya._*
_Barokah itu :_
*_"... bertambahnya ketaatanmu kepada Allah SWT._*
*_Makanan barokah_* _itu bukan yang komposisi gizinya lengkap, tapi makanan yang mampu membuat yang memakannya menjadi lebih taat setelah memakannya._
*_Hidup yang barokah_* _bukan hanya sehat, tapi kadang sakit itu justru barokah sebagaimana Nabi Ayyub, sakitnya menjadikannya bertambah taat kepada Allah SWT._
*_Barokah itu tak selalu panjang umur,_* _ada yang umurnya pendek tapi dahsyat taatnya layaknya Musab bin Umair._
*_Tanah yang barokah_* _itu bukan karena subur dan panoramanya indah, karena tanah yang tandus seperti Makkah punya keutamaan di hadapan Allah....tiada banding....tiada tara._
*_Ilmu yang barokah_* _itu bukan yang banyak riwayat dan catatan kakinya, akan tetapi yang barokah ialah ilmu yang mampu menjadikan seorang meneteskan keringat dan darahnya dalam beramal & berjuang untuk agama Allah._
*_Penghasilan barokah_* _juga bukan gaji yg besar dan berlimpah, tetapi sejauh mana ia bisa jadi jalan rejeki bagi yang lainnya dan semakin banyak orang yang terbantu dengan penghasilan tersebut._
*_Anak² yang barokah_* _bukanlah saat kecil mereka lucu dan imut atau setelah dewasa mereka sukses bergelar & mempunyai pekerjaan & jabatan yang hebat, tetapi anak yang barokah ialah yang senantiasa taat kepada Robb-Nya dan kelak mereka menjadi lebih shalih dari kita & tak henti²nya mendo'akan kedua Orangtuanya._
_Semoga kita semua selalu dianugrahi kekuatan untuk senantiasa bersyukur padaNYA, agar kita mendapatkan keberkahanNYA._
_Wallahu A'lam Bisshowab....._
Tidak ada komentar:
Posting Komentar