Minggu, 18 Juni 2017

Ramadhan akan pergi dengan meninggalkan kesedihan.

Kesedihan di Penghujung Kemenangan Ramadhan

Sudah jamak terjadi dalam masyarakat Indonesia, bulan Ramadhan identik dengan 3M. Yakni 10 hari pertama Masjid ramai, 10 hari kedua Mall ramai dan 10 hari ketiga Mudik ramai. Fenomena klasik yang terus berulang setiap tahun di bulan Puasa. Masjid penuh sesak bahkan tak dapat menampung jamaah dirasakan di hampir semua masjid dan musola di Indonesia pada pekan pertama bulan Puasa. Selanjutnya jamaah semakin berkurang hingga penghujung Ramadhan.
Padahal nilai atau puncak Final kemenangan bulan ramadhan ditentukan di 10 hari terakhir dimana akan dibebaskan dari siksa api neraka. Dan ditambah dengan hadiah istimewa dari pemilik langit dan bumi yakni malam Lailatul Qodar yang nilai pahalanya sama dengan 1000 bulan atau 83 tahun. Jika berkaca pada umur manusia rata-rata saat ini hanya 65 tahun, maka pahala itu lebih besar nilainya.
Dalam Ramadhan memang terbagi dalam fase-fase penyisihan di 10 hari pertama, fase semifinal di 10 hari kedua dan fase FINAL di 10 hari terakhir. Dan seharusnya di fase fINAL ini orang bekerja keras untuk meraih kemenangan dengan memanjangkan sajadahnya, memarkir diiri di masjid dan khusuk dalam beribadah. Tapi pada kenyataan banyak orang yang sudah berguguran dan tereliminasi hingga terseleksi orang-orang yang khusuk dalam ibadahnya.
Tak dapat dipungkiri, ketika memasuki setengah bulan Puasa, pikiran orang sudah mneghitung hari akan lebaran. Orang sudah merencanakan persiapan baju baru, mudik apalagi pembagian THR yg dilakukan 2 minggu jelang lebaran, Tentu ini akan memecah konsentrasi ibadah dan membelenggu pikiran. Jalan menuju psat perbelanjaan mulai macet dan jalan menuju masjid mulai melengang.
Dulu banyak orang berdoa agar bisa berjumpa dengan bulan ramadhan, tapi begitu ramadhan tiba dan hampir berakhir mereka menyia-nyiakannya. Dan jika ramadhan habis mereka berdoa lagi agar bisa berjumpa dengan ramadhan tahun depan dan perilaku mereka pun tidak berubah setiap tahun. Kalau ramadhan itu bisa menangis , dia akan berteriak dan menangis sekerasnya karena ia telah datang dan manusia yang merindukannya malah pergi meninggalkan. Dan ramadhan akan pergi dengan meninggalkan kesedihan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar