Nasehat Penuh
Hikmah Lukman pada Anaknya
Surat Luqman
adalah surat ke 31 dalam al Quran. Nama Luqman diambil dari kisah Luqman dalam
mendidik anak. Siapakah Luqman sehingga namanya dijadikan nama surat dalam al
Quran?
Luqman
adalah seorang ahli hikmah yang terkenal dengan nasehat-nasehatnya. Ia adalah
seorang budak dari Habsyah yang berkulit hitam. Dengan rahmat Allah akhirnya ia
menjadi Hakim. Dalam beberapa riwayat Alloh Swt memberikan pilihan kepadanya
untuk menjadi Raja atau Hakim. Namun Luqman tidak silau dengan kemewahan dunia.
Luqman menjawab tidak mau menanggung musibah dengan menerima tawaran itu.
Kemudian Alloh
mengaruniakannya dengan ilmu hikmah. Hikmah dan nasehat Luqman tercatat dalam
al Quran dan hadits. Luqman akhirnya duduk sebagai seorang Hakim. Suatu ketika
ada seorang laki-laki bertanya kenapa seorang budak bisa mendapat kedudukan
yang tinggi. Lukman menjawab “Beberapa hal yang telah saya lakukan
bersungguh-sungguh, yaitu takut kepada Alloh, berkata benar, menunaikan amanah
dan menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia. “
Nasehat-nasehat
bijak Luqman antara lain “Wahai anakku , berharaplah hanya kepada Alloh dan
takutlah kepada Alloh serta jangan berputus asa dari rahma Nya. Anakku jika
setan mencoba menimbulkan keraguan dalam hatimu maka lawanlah dengan keyakinan.
Apabila setan membuatmu malas beramal soleh maka atasilah dengan mengingat
mati, dan jika setan menarik perhatianmu dengan kesenangan dunia, maka
beritahukanlah dunia pasti akan berakhir..”
Ketika
Luqman hendak meninggal dunia, ia berkata pada anaknya’ “Aku akan member enam
nasehat yang terakhir 1) sibukan dirimu dalam urusan dunia sekedarnya saja,
dibandingkan dengan akherat lamanya tak seberapa 2) Hendaklah kamu beribadah
kepada Alloh sekadar kamu berhajat pada Nya. 3)Buatlah persiapan akan akherat
4)Berusahalah agar dirimu terlepas dari siksa neraka 5)Beranikan berbuat dosa,
kalau kamu sanggup berada dalam neraka 6)Apabila kamu hendak melakukan dosa
carlah tempat dimana Alloh dan malaikatnya tidak melihatmu..”
Dalam sebuah
hadits, Rasulullah Saw bersabda “Dunia adalah rumah orang yang tidak ada rumah
di akherat, dan dunia merupakan harta bagi orang yang tidak berharta di
akherat. Dan siapa yang tidak berakal sama sekali itulah orang yang
mengumpulkan harta untuk dunia.
Dunia itu seperti
wanita penipu, dia menghiasai dirinya untuk peminat-peminatnya, apabila mereka
terperangkap maka ian mengkhianati mereka dan menjerumuskannya. Rasulullah Saw
mengatakan “Dunia di sisi Alloh lebh hina dari bangkai kambing disisi
pemilknya.” Rasulluah merasa heran dengan orang yang beriman, yang mengetahui
akherat adalah kekal namun dia berusaha untuk meraih dunia. “
Suatu
ketika, rasulullah bertanya kepada Abu Hurairah ra bersabda , “Maukah aku
perlihatkan hakikat dunia kepdamu?” Ya kata Abu Hurairah.
Lalu Rasulullah
bersama Abu Hurairah pergi ke tempat pembuangan sampah diluar kota Madinah. Di
tempat itu berserakan benda-benda termasuk tengkorak manusia , tulang belulang
dan sebagainya. Rasulullah Saw bersabda “ Abu Hurairah, ini adalah tengkorak
manusia , dulu otak didalamnya bercita-cita dan tamak serta menaruh harapaa kepada
dunia seperti kamu hidup sekarang. Hari ini ia terguling tanpa kulit. Sebentar lagi
ia akan menjadi tanah. Kotoran ini berasal dari berbagai jenis makanan yang
telah diusahakannya dengan susah payah, lalu dimakan. Kini ia terletak disini
dalam keadaan menjijikan. Kain-kan yang koyak ini adalah pakaian yang indah dan
mahal, dan orang merasa bangga memakainya, Hari ini angin menerbangkannya ke
sana kemari. Tulang-tulang ini adalah hewan yang manusia pernah bangga
menungganginya…Jadi siapa yang tidak menangis melihat keadaan mereka saat ini….menangislah
sambil melihatnya…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar