Kisah Isra’ Mi’raj-nya Nabi Muhammad SAW.
Sebuah kisah awal diberlakukannya syariat sholat 5 waktu, merupakan salah satu amalan yang pertama kali dihisab di akhirat nanti, yang berlaku hingga manusia akhir zaman.
”Istimewanya dimana ya?!”
Lebih dari istimewa kawan, bahkan Al-Qur’an sejak 14 abad lalu telah mengabadikan dalam surah Al-isra’ ayat 1 :
” Maha Penggerak Yang telah menjalankan hamba-Nya dari tempat berputar yang ditinggalkan ke tempat berputar yang di ujung yang kami beri perlindungan sekitarnya. Untuk kami lihatkan kepadanya sebagian dari ayat-ayat Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Lagi Maha Melihat.”
Jadi, hanya kira-kira kurang dari 10 jam Rasulullah melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj. Dari ayat pula dapat kita perkirakan kecepatan Malaikat sekitar 50 x C { 50 kali kecepatan cahaya}. Sehingga malaikat Jibril tidak mampu untuk mangantar Rasulullah hingga ke langit ke-7.
Mari kita bertamasya dengan Matematika dalam usaha menerjemahkan fenomena kebesaran Allah pada peristiwa Isra’ Mi’raj:
Peristiwa ini menggambarkan bahwa alam semesta ini terdiri dari 7 lapis langit, ”ujung” dari 7 lapis langit sendiri masih menjadi misteri ilmu pengetahuan hingga detik ini. Namun Jika dalam Agama di Atas Langit ke 7 adalah Kerajaan Allah SWT.
Berdasar data bahwa kecepatan cahaya = 299.279,5 Km/det, dapat kita ketahui :
I. Langit lapis 1 (Merupakan sistem Tata Surya) dimana diamater tata surya sekitar 0.005 tahun cahaya. Jadi, dengan kecepatannya, cahaya membutuhkan waktu 0.005 tahun untuk berangkat dari matahari hingga ujung tata surya (planet Sedna).
II. Langit lapis 2 (kumpulan dari Tata Surya, disebut Galaksi, sekitar 100 milyar bintang/matahari) dengan jari-jari = 100.000 tahun cahaya
III. Langit lapis 3 (kumpulan dari milyaran galaksi, disebut Nebula) : jari-jari sekitar 50x1.014.000.000.000.000 tahun cahaya.
IV. Langit lapis 4 (Kumpulan Nebula) jari-jari 50x1.025.000.000.000.000 tahun cahaya.
V. Langit lapis 5 (Kumpulan dari Kumpulan Nebula, Grup Nebula) jari-jari 50x1.036.000.000.000.000 tahun cahaya.
VI. Langit lapis 6 (Kumpulan Grup Nebula, Guci) jari-jari 50x1.047.000.000.000.000 tahun cahaya.
Dan terakhir
VII. Langit lapis 7 (alam semesta) jari-jari sekitar 50x1.058.000.000.000.000 tahun cahaya !!!
Jadi, seberkas cahaya membutuhkan waktu selama :
500.000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000 tahun cahaya untuk menuju langit ke 7 dari bumi.
Sedangkan malaikat membutuhkan waktu selama:
10. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. tahun cahaya !
Misal, perjalanan yang dilakukan bolak balik (berarti harus dikali 2), tetapi kalau dari langit ke-2 ke langit-7 harus bolak balik sebanyak 10 kali,maka :
Misal = jarak : J dan jarak bumi ke langit ke-2 : b
Didapat Jarak Semesta (S) : (J-b) x 10 + 2 b = 10 J – 10b + 2b = 10J – 8b.
Ok, sekarang kita masukkan S dengan angka-angka lama waktu cahaya merambat :
10 J = 5. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000 tahun cahaya
b = 50.000 tahun cahaya, maka 8b = 400.000 tahun cahaya.
So, S = 10J - 8b
= 5. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000. 000.000. 000. 000. 000 - 400.000 ) tahun Cahaya..!
Dengan kecepatan (V) = S/t , dimana asumsi lama perjalanan Rasulullah dari jam 7 malam sampai jam 5 pagi = 10 jam = t
Subhanallah...benar-benar di luar jangkauan akal manusia...kita tak dapat membayangkan kecepatan macam apa itu kecuali yang Maha Penggerak yang melakukan itu semua.
Pertanyaan Besar :
Dengan kecepatan maha dahsyat itu, terdapat kemungkinan Rasulullah mengalami fenomena sesak nafas ataupun punggung terasa berat ketika dalam perjalanan. Bagaimana Al Qur’an menjawabnya ?
Sebelum menjawab dgn ayat, ada sebuah analogi dalam menjawab persoalan ini:
Andaikan rata-rata manusia mampu menahan nafas selama 29 detik. Misal si Fulan melewati terowongan hampa udara dengan kecepatan V1, dimana harus manahan nafas selama 30 detik. Maka, Fulan mengalami sesak nafas selama 1 detik.
Sekarang, kecepatan si Fulan ditambah menjadi V2, dimana dengan kecepatan V2 si Fulan hanya perlu menahan nafas selama 29 detik. Artinya, si Fulan akan bilang ’pas” tidak mengalami sesak nafas, sesuai dengan kemampuan menahan nafas selama 29 detik.
Kalau kecepatan V2 ditambah lagi menjadi V3, dimana Fulan hanya perlu menahan nafas selama 1 detik. Bisa dibilang bahwa Fulan tidak menahan nafas karena 1 detik ekuivalen dengan kecepatan jantung.
Ok, bagaimana kecepatan dari V3 ditambah lagi menjadi Vx (infinity) ?
Dimana Fulan hanya membutuhkan waktu melewati terowongan selama sepersekian milyar detik.
Kalo jantung bisa ngomong, ”Ane belom berdenyut ente udah sampe”
Senada dalam Al-Qur’an, dalam surah Al Insyirah ayat 1,2, dan 3 :
- Bukankah Kami telah lapangkan bagimu dadamu (waktu Isra’)
- Dan Kami telah turunkan bebanmu darimu (ketika mi’raj)
- Yang memberatkan punggungmu?
Terjawab khan?!
Jadi, ”siapa dan apa” yang mampu menggerakkan manusia dalam sebuah velositas dengan akselerasi tak terbatas hingga menjadi sebuah energi eksitasi yang mampu mentranslasikan dalam orde yang tak hingga, hanya Allah-lah Sang Maha Penggerak = SUBHAANA.
Subhanallah ya, betapa terbatasnya akal manusia dalam menerjemahkan kekuasaan Allah, untuk satu fenomena ini, kita belum (dan mungkin tidak akan) mampu menjawab dimana ’arsy Allah dan bagaimana Tujuh lapis langit itu sebenarnya. Untuk ke arah sana, itu sudah di luar kemampuan manusia. Wallahu’alam
Reflection :
- Demi bintang ketika berkeinginan
- Tidak sesat sahabat kamu (Muhammad) dan tidak ia bodoh
- Tidak ia katakan dari keinginannya.
- Tidak dia melainkan wahyu yang diwahyukan
- Diajar dia oleh Yang Dahsyat Kuat
- Yang mempunyai bentuk simetris, maka kemudian ia medarat
- Dan dia di ufuq secara rinci
- Kemudian mendekat dan merapat
- Maka adalah dia ukuran dan busur panah atau lebih dekat
QS An-Najmu (1-9)
Ini Membuat HATI dari Para Ilmuwan Barat Yang TERKENAL dengan KEJENIUSAN-Nya Bergetar Sangat-sangat Hebat Saat Mengetahui Kejadian Isra Miraj ini....!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar