Saya seorang penulis buku, buku saya banyak.
Maksudnya Banyak yang tidak laku. Bukan karena buku saya tidak bagus, namun
karena tidak ada yang membeli.
Saya sedih minat baca kita itu rendah, hanya
2 diantara 1000 orang yang suka membaca. Dan hanya 2 diantara 10 ribu orang
yang mau membeli buku. Jadi kebanyakan kita baca bukunya pinjam, fotokopi atau
diperpustakaan. Apalagi pelajar mereka datang ke perpustaakan, lalu dipinjam,
lalu difotokopi habis itu nggak dibaca. Bacanya ntar kalau mau ujian.
Menurut saya Buku yang paling laku itu buku
Yasin. Buku Yasin punya target market yang jelas, yakni orang yang meninggal,
jadi semakin banyak orang yang meninggal semakin laku. Maka waktu ada gempa
bumi, omset buku Yasin naik. Meski buku Yasin best seller, tapi belum ada yang
berani membuat filmnya, karena syutingnya di alam kubur. hehehe.
.Setiap orang muslim pasti akan punya 1 buku,
meskipun belum bisa nulis nanti ada yang membuatkan namanya buku Yasin. Namun
sayang buku Yasin ini kemasannya hampir seragam, dan covernya orang yang tidak
terkenal. Coba kalau cover buku Yasin ini artis popular pasti akan laku keras.
Saya
juga seorang trainer yang mengisi
pelatihan penulisan…. Tapi nggak punya
jam terbang…..
karena
jam saya nggak bisa terbang …bisanya buat renang. Saya
juga suka bikin event….. tapi belum banyak makan asam garam.. …karena
takut kolesterol saya naik
Saat
ini saya membuka jasa Penulisan … Tapi ada
yang protes karena saya nulisnya di Komputer
Katanya
itu bukan jasa penulisan …..tapi pengetikan. Ini yang bikin saya bangkrut….
Saya menulis sehalaman dibayar 150 ribu, begitu saya ubah jadi jasa pengetikan
sehalaman Cuma dibayar lima ribu.
Menulis
buku untuk klien itu ada suka dukanya…. Sukanya kalau sedikit direvisi Dukanya
kalau sedikit-sedikit direvisi. Makanya pertama kali ketemu klien saya
ceritakan suka dukanya
Sebelum
jadi penulis saya bekerja memilih menjadi wartawan, ….karena tidak ada pilihan
Saya
awal bekerja di sebuah majalah berita mingguan.
Tapi
tahun kedua gaji mulai telat Lalu menjadi majalah Derita mingguan
Tahun
ketiga masih berdarah-darah, Akhirnya terbitnya berkala, kala-kala terbit……
kala-kala enggak.Bekerja jadi wartawan itu banyak suka dukanya Sukanya kalau
gajian nggak telat ……..dukanya kalau gajian telat Maka supaya nggak telat saya
tiap bulan bawa gaji dari rumah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar