Rabu, 14 Desember 2016

Komika sosial media yang diundang ke Istana


Ketika ditelpon oleh tim kepresidenan Kamis 29 September malam, saya agak kaget. Karena saya pernah dihubungi sebelumnya akan diundang bertemu Presiden, tapi saya telat memberi jawaban karena via inbox. Saya pikir saya nggak diajak, ya biasa sajalah. Tapi ternyata diajak juga, alhamdulillah. Sebagai rakyat kecil i datang menghargai yang undangan makan siang bersama Presiden pada Juamta 30 September 2016 lalu.  



Menurut pihak istana, saya diundang karena sikap kritis tapi konstruktif. Saya punya gerakan cinta Pancasila, saya membuat video komedi reformasi, saya juga suka menulis di kompasiana aya tuh suka mengambil perspektif yang berbeda dengan orang awam, tapi tujuannya sesuatu yang baik. Saya mencoba berpikir di luar kebiasaan atau anti mainstream, namun karena sikap melawan arus tersebut kadang saya malah dibully. Karena ide out of the box itu keluar dari track. 


Nah mumpung ada kesempatan bertemu RI 1 saya akan coba memberi ide-ide yang tidak lazim, tapi tetap aplicable, misalnya pemanfaatan kali atau sungai sebagai kanal atau tranportasi alternatif dari jalur darat yang sering macet seperti kota Venesia di Italia dan masih buanyak lagi...  Makan  siang makan bareng pak Jokowi di istana, menunya nasi putih, daging puyuh, daun pepaya, rendang, ikan gulai, karedok dan bakso. Pak Jokowi tuh makannya dikit banget paling cuma 4 sendok nasi plus daging burung puyuh dan krupuk ahabis itu sambil ngobrol beliau makan bakso, pantesan badannya langsing tinggi 172 cm berat 52 kg kalau saya tinggi 167 berat 68 Hmmmm



 Tadi pak Jokowi cerita tentang harga premium di Papua yang mahal mencapai Rp 60 ribu per liter. Bandingkan dengan di Jawa yang hanya Rp 6500 per liter. Pak Jokowi minta bulan Oktober ini harga minyak di papua harus sama dengan Jawa, Dirut Pertamina bilang harus beli pesawat sendiri, Ya beli ini perintah kata Presiden. Lalu Pertamina membeli pesawat seharga 800 miliar. "Ini bukan masalah untung rugi, tapi masalah keadilan dan ketimpangan" cerita pak Jokowi siang tadi. Sebagai komika sosial media saya juga melemparkan joke ringan misalnya dalam sepenggal dialog saya dengan Presiden "Pak saya aslinya Serengan Solo" "Oh ya, katanya di Bogor..." "Saya lahir Solo bukan Pujakebo Pak.." "Oh apa itu..." "Putra Jawa Kelahiran Bogor..." "Hehehe Nanti kabar- kabari ya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar